WEB BLOG
this site the web

Belia Yang Tereksploitasi




foto diambil menggunakan kamera cannon 550d
shutter 1/1000
aferture 10
dan iso 1600





Anakmu bukanlah anakmu

Mereka adalah putra-putri kehidupan

Yang mendambakan kehidupan mereka sendiri

Mereka datang melalui kamu

tapi tidak dari kamu.

Dan sungguhpun bersamamu mereka bukanlah milikmu

Engkau dapat memberikan kasih sayang

tapi tidak pendirianmu sebab

mereka punya pendirian sendiri.

Engkau dapat memberikan tempat pijak bagi raganya

tapi tidak bagi jiwanya.


Lantaran jiwa mereka ada di masa depan.

Yang tak bisa engakau capai sekalipun dalam mimpi.

Engkau boleh saja berusaha mengikuti alam mereka.

Tapi jangan harap mereka dapat mengikuti alammu.

Sebab hidup tidaklah surut ke belakang.

Tidak pula tertambat di masa lalu.

Engkau adalah busur anak panah

kehidupan putra-putrimu melesat ke masa depan


Kahlil Gibran. 1883-1931

Mereka adalah generasi suatu bangsa, dimana dalam jangka beberapa tahun kedepan mereka adalah penerus suatu bangsa. Oleh sebab itu maka dalam setiap aspek pada dirinya harus di kembangkan sebaik mungkin baik dari ruhiyah maupun jasadiyah.
Ada sebuah cerita disuatu negeri dimana negeri itu adalah negeri yang kaya dengan sumberdya alamnya, barang tambangnya begitu melimpah terhampar dari ujung timur sampai ujung barat mulai dari emas, minyak bumi,gas alam, batu bara,dll. Bahkan Negeri ini yang terbesar dengan penduduknya yang mengaku muslim.
Tetapi sungguh ironis dengan negeri itu dimana pada saat ini negeri itu mengalami masalah dalam bayak hal dan salah satunya adalah masalah pendidikan. Yang penulis ketahui bahwa pada saat ini di negeri tersebut mengalami empat masalah pendidikan yaitu relevansi pendidikan,pemerataan pendidikan, efisiensi pendidikan, dan efektifitas pendidika.


Dan jika kita meliahat pada saat ini di kota – kota besar di negeri itu telah banayak anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama yang harusnya mereka dapat begitu dengan mudah mendapatkan pedidikan, tetapi pada kenyataan tidak sedikit dari anak – anak itu harus rela melupakan cita – citanya. karena tak mampu untuk membayar biaya pendidikan mereka pun harus berhenti bersekolah dan pada akhirnya mereka harus menjadi “pahlawan devisa rumah tangga “ membantu orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya salah satunya dengan cara turun kejalanan baik menjadi pengamen jalanan, pembersih kaca mobil dikala turun hujan, ojek payung, mengemis, dll.

Lalu sebenarnya mereka itu tanggung jawab siapa? Mungkin kalo menurut penulis sendiri itu jelas tanggung jawab orang tua mereka masing – masing, orang tua mereka wajib bagaimana pun memberi nafkah kepada anak – anak mereka. Begitupun orang tua mereka harus membiayai anak – anaknya dalam pendidikan, mereka wajib menyekolahkan anak – anaknya.
Disamping itu pemerintah juga mempunyai kewajiban menganggarkan anggaran pendidikan bagi mereka yang tidak mampu. Dan ketika kita menemui orang tua dan pemerintah yang sudah tidak peduli lagi kepada mereka yang turun kejalan kemudian munculah pertanyaan siapa yang harus memperhatikan mereka sekarang? Jika kita lihat dinegeri itu katanya negeri dengan umat muslim terbesar di dunia, maka jika memang benar negeri itu adalah negeri muslim terbesar di dunia maka pada dasarnya setiap orang yag mengaku muslim dan memiliki kelebihan baik itu ilmu ataupun rizki wajib memerhatikan merka yang masih belia harus turun kejalan demi menyambung hidup. Kenapa disini penulis lebih menekankan pada orang-orang muslim karena muslim orang muslim itu mempunyai dua hal yang agama lain tidak punya yaitu ukhuwah dan iman. Dan sesama muslim itu sesungguhnya adalah saudara.
Para pembaca yang penulis cintai tahukah negeri apa itu namanya?
Negeri yang kita cintai dan kita bela serta kita banggakan kemana dan dimana pun kita berada
Negeri Indonesia.




0 komentar:

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies